Drama Sosial yang Tak Perlu

Heeyy… helloww…  Malem ini gw baca berita kok ngga abis2 berita buruknya..??  Jepang yang katanya punya peralatan canggih untuk peringatan dini tsunami, eh, banyak korban tsunami juga!!! Manusia memang ngga bisa menang lawan alam.

Karena itu gw buka2 facebook, siapa tau ada berita bagus. Sama. Tsunami. Beritanya copas dari detik.com. Yah.. okelah. Wait… ini kok beda yaa… Mata gw menangkap (eh, mata kok menangkap?) salah satu posting teman yang, — terus terang saja – bikin bete abisssz. Dann.…, setelah aku liat di profile dia, postingannya ternyata tema-nya sama. Yaitu:

Selamat Hari Ibu, Para Ibu Gaul!

Selamat hari ibu, semua ibu2 di dunia. Ibu-ibu yang membaca blog aku saat ini. Juga ibu-ibu yang ber-facebook. Hari ini semua status penuuuh dengan ucapan selamat hari ibu.

Bukannya anti hari ibu. Aku heran. Kenapa ucapan selamat hari ibu diposting di Facebook? Apakah karena para ibu pasti membaca newsfeed di facebook dan dengan terharu berkomentar: “terima kasih anakku”? Atau pasang status begitu buat nunjukin “nah, ini lho aku anak yang baek”? Hayooo!

Pantangan Ketika Tulis Status Facebook

Setelah menyeleksi teman di Facebook, kamu bisa bagikan “Apa yang Anda pikirkan?” di status dengan sopan dan baik.

“What’s on your mind?” ngga berarti kamu bebas menulis apa saja di benakmu. Pikiran memang bukan untuk dibaca, atau dunia ini isinya cuma musuh.

Bayangkan kamu lagi asik jalan, tiba-tiba di depan ada orang bergerak cepat ke arahmu, menubrukmu, tanpa minta maaf lalu buru-buru lari. What’s on your mind? Copet? Perampok? Pengen neriakin maling? Padahal orang ini cuma mau ngejar bis kota lho. Kamu sudah berprasangka buruk.

Don’t you know betapa reaktifnya pikiran? Itulah mengapa ngga semua yang kamu pikirkan layak sharing.