Kejujuran Adalah Abadi… Masa?

Ada kenalan gue namanya Duen. Bukan Dwayne. Duen. Singkatan dari Dua Enam November, tanggal lahirnya. Duen anaknya baik sih. Jujur. Pernah suatu hari dia nemu perhiasan senilai 300 juta di tempat sampah, dia susah payah cari pemiliknya sampai dapet, dan dengan gembira dia mendapatkan hadiaaah…. : seratus ribu rupiah dan paket sembako!

Miris.

Sebagai lulusan SMA, Duen cuma dapat kesempatan bekerja sebagai marketing atau sales. Awalnya sales jual panci, karena jujur dia diangkat sebagai ketua sales panci. Trus naik lagi jadi kepalanya ketua sales panci.

Tapi lama kelamaan Duen bosan dengan kerjaan itu. Bukan ngga bersyukur yah. Manusia kan kehidupannya pengen maju juga? Akhirnya dia bertekad untuk berjualan sendiri, ngga kerja ikut bos. Dia mau jadi bos untuk dirinya sendiri!

DUUAARR!!!

*background kedap kedip bersinar warna warni*

jujur01

Beberapa waktu setelah itu dia kasih kabar kalo dia jualan alat kecerdasan dengan tes sidik jari. Apa itu? Jadi jika Anda ingin tau seberapa pintar atau seberapa berbakatnya Anda, tinggal tempel aja telapak tangan ke alat itu, trus alat itu akan men-scan telapak tangan macem mesin fotokopi.

Data telapak tangan ini akan dikirim ke kantor pusat dan beberapa hari kemudian Anda akan diberitau hasilnya. Misalnya nanti hasilnya tertulis: “Anda lahir Kamis Legi” atau “Anda tidak cocok kerja di air” begitu. Dalem hati gue, jangan-jangan ini alat yang dipake Eyang Subur atau temen2nya ya? Tapi gue percaya punya si Eyang lebih canggih. Ngga perlu tunggu beberapa hari. Aku telah membuktikannya! *loh*

jujur02

Hmm… kalo dipikir2, apa hubungannya sih sidik jari sama kecerdasan? Sidik jari itu tetap, sementara kecerdasan selalu berkembang dan bisa dilatih. Ngga relevan! Palingan ini salah satu alat Doraemon.

Beberapa setelah itu keliatannya dia berhenti jualan mesin kecerdasan ‘Doraemon’ itu. Duen punya bisnis baru! Apakah itu…? Dia menjual software yang bisa membuat saldo rekening Anda tidak berkurang meskipun duit ditarik berkali2. Malah duitnya nambah!

Hee…?

Software apaan tuh? Ngga masuk akal. Mau hijack rekening orang? Dia meyakinkan gue bahwa ini bisnis legal 100%. Banyak testimonial. Tapi siapa yang testimoni dan seperti apa cara kerja softwarenya, dia sendiri ngga tau. Pokoknya percaya ajah!

jujur03

Terakhir dengar kabar, dia lagi2 ngga meneruskan bisnis ‘software tolak miskin’ itu. Kenapa, Duen? Ber-WhatsApp-lah gue dengan dia. Kata Duen:

D: Ternyata alat tes kecerdasan itu kualitasnya jelek.

I: Tau dari mana?

D: Suatu hari gue datang ke salah satu keluarga kaya. Kaya banget. Di rumah, hewan peliharannya banyak. Salah satunya ada monyet. Nah, pas si anak mau scan tangannya, monyet itu iseng. Dia ngulurin tangannya ke alat scan.  Jadi yang di-scan tangan si monyet.

I: Trus?

D: Hasilnya, alat itu bilang si monyet lebih cocok di bidang astronomi atau ilmu fisika…

Wakz!! Jadi alat itu bisa men-scan apa saja tanpa pandang bulu? Boongan dong? Pikir gue.

D: Gue sakit hati! Masa monyet itu lebih pintar dari gue??

Yaela.  Ke situ pikirannya.

I: Lalu kenapa ngga lanjutin jualan software yang itu? Lo kan bisa kaya raya?

D: Itu… Setelah gue bayar untuk password-nya,… gue dikirimin file Word.

I: Isinya password dan instruksi penggunaan?

D: Bukan. Isinya cuma kata-kata motivasi tentang kesuksesan sebanyak  200 halaman. Termasuk kata-kata Mario Teguh!!!

Hhuuaaaaa…!

Ada dua hal yang kali ini ngga mau gue percaya mentah2. Pertama adalah jadi kaya tanpa susah payah. Kedua, kejujuran adalah abadi. Nggak. Kurang lengkap. Kejujuran harus diimbangi dengan pengetahuan. Pengetahuan didapat dari pengalaman hidup. Itu butuh proses yang sering ngga enak. Pada akhirnya kita akan mengerti mengapa proses itu harus terjadi.

Sedaaap!

About Bung Iwan

Punya tangan kiri seorang pelukis, tangan kanan seorang penulis dan imajinasi menggabungkan keduanya. View all posts by Bung Iwan

14 responses to “Kejujuran Adalah Abadi… Masa?

Leave a comment